Sebutkan dan Jelaskan Nilai Positif Husnudzan ,- Terdapat 2 istilah yang sudah tidak asing lagi ditelinga, yakni husnudzan serta su'udzan. Dengang akhiran yang sama, yakni Dzan adalah memiliki arti ragu atau memiliki unsur keraguan, sesuatu yang belum pasti yang mana hal itu dapat saja benar atau dapat saja salah. Adapun Husnudzan itu adalah berprasangka yang baik, sementara su'udzan adalah kebalikannya. Keduanya merupakan sebuah bisikan jiwa yang bisa dinyatakan lewat tindakan yakni dalam tutur kata atau perbuatan.
Diantara yang menjadi ajaran moral dalam agama Islam yaitu memiliki prasangka yang baik serta merupakan salah satu dari akhlak yang terpuji serta bakal memberikan manfaat bagi pelakunya. Adapun Husnudzan itu terbagi kedalam beberapa bagian, yaitu : pertama, Husnudzan kepada Allah. Memiliki prasangka ini kepada yang telah menciptakan manusia dan alam semesta adalah sebuah kewajiban serta dengan berprasangka baik itu bakal mendukung proses pemantapan jiwa kepemimpinan manusia, lebih jauh hal ini bakal mendatangkan akhlak yang baik lagi, yakni tawadhu serta menjadi kerap ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kedua, husnudzan kepada Diri Sendiri. Memiliki hal ini mengandung arti bahwa setiap diri mestilah mempunyai sebuah penilaian yang paling baik pada dirinya. Ketiga, adalah berprasangka baik kepada sesama. Sifat tersebut begitu penting sekali untuk dimiliki agar dapat terjaling hubungan yang baik yang di cita citakan. Dengan begitu maka tidak boleh tergesa gesa untuk beprasangka buruk kepada yang lain sebelum seluruhnya menjadi jelas.
Sementara contoh contoh nilai positif dari berprasangka baik adalah: pertama, berprasangka baik kepada Allah, yaitu dengan cara terus memiliki sikap optimis mengenai sesuatu yang tengah dikerjakan disebabkan dirinya memiliki keyakinan pada sang Pencipta yang bakal selalu menolongnya. Selanjutnya adalah terus berada dalam ketuguhan dan memiliki kesabaran dalam pekerjaannya sampai dapat berhasil. Kemudian adalah bertawakal serta berdoa agar dikasih pertolongan serta dirinya tak gampang berputus asa dalam berupaya. Adapun kalau dirinya telah lupa dalam mengerjakan dosa maka segera untuk mengerjakan taubat serta meminta ampunan pada sang Maha Pengampun.
Adapun berprasangka baik pada diri sendir adalah tak gampang menyerah dalam segala urusannya. Berinisiatif " adalah sikap yang dikerjakan dengan tidak adanya perintah terlebih dulu yang keluar dari mulut dari orang lain agar mengerjakan sesuatu tersebut". Contoh : kreatif dan tak gampang putus asa. Sedangkan untuk berprasangka baik kepada sesama adalah sikap yang dikerjakan supaya tercipta keamanan serta ketentraman yang kerap berperasangka baik ke hari selanjutnya. Sikap ini diperlihatkan karena rasa senang, serta mempunyai pikiran yang positif, dan bisa jaga hak-hak orang lain, juga saling menghargai antar sesamanya.
Selanjutnya, dampak positif dari memiliki prasangka baik adalah hubungan tali silaturahmi menjadi lebih erat serta harmonis. Bakal terhindar dari sesal dikemudian hari, dan kerap bahagia bila temannya atau yang lain bahagia. Ia juga bisa menambah kadar keimanan. Juga yang memiliki sikap ini memperlihatkan kalau dirinya telah mempunyai jiwa yang takwa, sabar, tabah dan tawakal.