Tuesday, April 26, 2016

Sebutkan, Jelaskan, dan Terangkan 5 Isi Perjanjian HUDAIBIYAH !

Sebutkan Isi Perjanjian HUDAIBIYAH !

Perjanjian Hudaibiyah adalah sebuag perjanjian yang mana telah dikerjakan dan mesti harus ditaati poin poinnya oleh kaum Muslimin Madinah bersama para kaum musyrikin Mekah. Adapun kenapa sampai dinamakan dengan perjanjian Hudaibiyah sendiri dikarenakan di kerjakan di lembah Hudaibiyah, pinggiran Mekah. Peristiwa ini terdapat di tahun ke-6 usai Nabi Saw berhijrah dari Mekah ke Madinah. Di waktu itu para kaum Muslimin yang dipimpin langsung oleh Nabi SAW akan mengerjakan ibadah haji. Namun di perjalanan mereka pun dihalang- halangi supaya bisa ke Mekah oleh para musyrik Qurisy. Kemudian Nabi pun ajak untuk bernegosiasi sampai terjadilah sebuah kesepakatan dari kedua belah pihak.

Adapun isi Perjanjian Hudaibiyah ada beberapa poin, yaitu:

1.Gencatan senjata antara Mekah dengan Madinah yang lamanya sepuluh tahun.

2.Warga Mekah yang memasuki ke Madinah baik untuk masuk Islam tanpa dengan izin walinya mestilah dikembalikan ke Mekah.

3.Warga Madinah yang memasuki ke Mekah tak boleh kembali ke Madinah.

4.Warga selain Mekah dan Madinah, dibebaskan menentukan dalam berpihak ke Mekah atau Madinah.

5.Di waktu itu, Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin mesti tinggalkan Mekah, tetapi diijinkan kembali lagi ke Mekah setahun usai perjanjian itu, dan bakal diijinkan tinggal sekitar tiga hari dengan syarat cuma membawa pedang dalam sarungnya (yakni membawa pedang cuma untuk berjaga- jaga, tidak dipakai untuk menyerang).

Sepintas isi perjanjian ini begitu merugikan satu pihak, yakni kaum Muslimin, sebab :
1.Gencatan senjata telah tak dibutuhkan oleh kaum Muslimin, sebab kaum musyrikin sebetulnya ada dalam kondisi lemah sebab sebelumnya kalah di Perang Ahzab/ Khandaq. Keinginannya  bernegosiasi juga manampilkan kelemahan posisi orang orang Musrik. Sebab jika mereka kuat, pastinya telah langsung menggelar serangan begitu saja.

2.Bila para warga Mekah jangan sampai memasuki ke Madinah, jelas jumlah kaum Muslimin tak bakal bertambah, sementara kaum Quraisy tidak bakal berkurang. begitu pula di poin ketiga menguntungkan orang orang musrik. sementara di poin keempat imbang.

Adapun keuntungan yang diraih dari Perjanjian itu, Nabi Muhammad berupaya mengukuhkan status Madinah melalui cara mengirimkan berbagai utusan ke pemimpin negara- negara tetangga, sepert Mesir, Persia, Romawi, Habasyah (Ethiopia), dan lain- lain. dan juga mengirimkan pendakwah untuk menyiarkan Agama Islam.Selain itu, Nabi pun mengtahui benar sifat orang- orang Mekah. Beliau percaya kalau mereka bakal tak akan mematuhi perjanjian itu sebelum usai ketentuan waktunya. Dan hal itu benarlah terjadi, dengan begitu Nabi Saw punya landasan hukum dalam mengerjakan penaklukan kota Mekah. Sementara itu penaklukan sendiri dikerjakan dengan damai dengan tidak ada pertumpahan darah sebab kaum musyrikin telah tidak berdaya lagi.

Bisa tumbuh besarnya Islam hingga ke semua penjuru dunia, serta masih bertahan hingga saat ini, satu diantara aspeknya yaitu kecerdasan sang pembawa pesanitu, yakni Nabi Muhammad SAW. Beliau merupakan tokoh dengan ciri-ciri yang terhebat. Bahkan juga Michael J Hart yang non muslim juga meletakkan beliau di urutan paling atas dalam daftar 100 orang paling hebat dalam buku karyanya. Satu diantara bukti kehebatan Nabi Muhammad SAW yaitu momen terjadinya Kesepakatan Hudaibiyah ini.

Kesepakatan Hudaibiyah yaitu kesepakatan pada Golongan Muslimin Madinah dengan golongan musyrikin Mekah. Ini berlangsung pada th. ke-6 sesudah beliau pindah dari Mekah ke Madinah. Kesepakatan ini berlangsung di Lembah Hudaibiyah, ada di pinggir Kota Mekah. Ketika itu rombongan Golongan Muslimin yang di pimpin segera oleh Nabi Muhammad SAW akan lakukan beribadah Haji. Akan tetapi mereka dihadang hadang masuk ke Mekah oleh Suku Quraisy, masyarakat Mekah.

Jadi sesudah berlangsung negosiasi sekian waktu, ke-2 belah pihak setuju buat membikinkesepakatan damai. Sebelumnya terjadinya Kesepakatan Hudaibiyah ini, Golongan Musyrikin Mekah bersama- sama juga dengan Golongan Yahudi Khaibar, serta suku- suku lain di sekitaran Arab yang masihlah musyrik menyerang Madinah. Ini di kenal dengan momen Perang Ahzab atau Perang Khandaq. Usaha penyerangan itu tidak berhasil keseluruhan karena mereka terhambat oleh benteng yang di buat oleh Golongan Muslimin berbentuk parit. Dan karena pertolongan dari Allah SWT dalam badai yang begitu dingin yang menimpa pasukan musyrikin itu. Perang ini dilihat sebagai akhir dari upayaGolongan Musyrikin Mekah buat memerangi Golongan Muslimin Madinah.