Tuesday, June 14, 2016

Sebutkan 3 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi Secara Umum


Sebutkan 3 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi Secara Umum ,- Arus globalisasi tak lagi bisa di tolak oleh Negara Negara di dunia. Ia sudah membuka kesempatan yang begitu besarnya untuk kemajuan perekonomian Negara yang pintar untuk memanfaatkannya. Tetapi, globalisasi pun memiliki perngaruh yang negatif untuk Negara yang berkembang yang tidak bisa memanfaatkannya. Seirama pada munculnya kesadaran terkait pengaruh positif dan negatif Globalisasi, sekarang ini muncul perbedaan pendapat yang runcing terkait hal itu. Terdapat “garis pemisah” yang bertambah jelas antara yang pro-globalisasi dan yang kontranya. Maka para kelompok pro telah begitu percaya mengenai manfaatnya. Bagi mereka, globalisasi itu tidak dapat di tolak, lebih jauh merupakan sebuah kemestian. Globalisasi dpercaya sebagai zaman pembawa kebaikan, yang mana telah janjikan pertumbuhan ekonomi secara global dan memunculkan kemakmuran untuk semua. Dengan kata lain, ia merupakan obat anyar yang mujarab untuk mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan. Adapun beberapa organisasi pro globalisasi adalah World Bank, International Monetary Fund (IMF), World Trade Organization (WTO), World Economic Forum (WEF) dan lainnya.
Sisi Positif dan Negatif Globalisasi

Sedangkan di pihak yang kontra menggenggam pendapatnya sendiri juga. Anti globalisasi disini menunjuk pada gerakan rakyat untuk menghadapi perlawanan kecondongan globalisasi yang bisa bahayakan Negara Negara miskin dan untuk mereformasi kapitalisme yang tidak terkontrol. Organisasi yang masuk dalam kelompok ini diantaranya, International Forum on Globalization, Peoples’ Global Action, Corporate Watch, dan lainnya.

Organisasi itu menganggap kalau globalisasi identik dengan kapitalisme Amerika Serikat, yang kerap mau memaksakan keinginannya. Selain itu, mereka pun mengkritik AS yang kerap mempunyai standar ganda. Dalam masalah perdagangan bebas, seperti, perdagangan bebas diproklamasikan dengan menghilangkan hambatan perdagangan. Tetapi pada penilaian mereka, AS nyatanya tak membuka pasarnya. AS menutup pasarnya dari produk produk luar (Fuad Afdhal 2003). Selain itu kemampuan globalisasi dalam memerangi kemiskinan pula merupakan tanda tanya. Faktanya adalah kemiskinan di Asia, Afrika, dan Amerika latin pun tidaklah kunjung berkurang. Dari sisi lainnya pun globalisasi telah menaikan kerukan lingkungan, polusi, dan sebagainya.

Sisi Positif dan Negatif Globalisasi
1.       Globalisasi Perdagangan
A.      Sisi Positif : Pertama, Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan, dan komoditi lain kasih kesempatan kepada Indonesia untuk turut bersaing merebut pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil dan bahan tambang. Kedua, di bidang jasa, kita memiliki kesempatan untuk menarik wisatawan mancanegara untuk mencicipi keindahan alam dan budaya tradisional yang beranekaragam
B.      Sisi Negatif: Pertama, arus masuk perdagangan luar negeri menyebabkan defisit perdagangan nasional. Kedua, maraknya penyelundupan barang ke Indonesia. Ketiga, masuknya wisatawan melunturkan nilai luhur bangsa.
2.       Globalisasi Produksi
A.      Sisi Positif: terdapat kecondongan perusahaan asing untuk memindahkan operasi produksi perusahaannya ke Negara Negara yang tengan berkembang, dengan pertimbangan keuntungan geografis (melimpah bahan baku, areal yang luas dan tenaga kerja yang murah); meskipun masih begitu terbatas serta rentan pada perubahan perubahan kondisi sosial politik dalam maupun perubahan global, Indonesia mempunyai kesempatan untuk dipilih sebagai tempat anyar bagi perusahaan itu.
B.      Sisi Negatif: pertama, pengusaha dalam negeri lebih tertarik untuk bermitra dengan perusahaan luar. Akibatnya kondisi industry dalam negeri sukar berkembang. Kedua, terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limah industry. Ketiga suatu perusahaan asing memindahkan usahanya ke luar negeri mendampakkan PHK tenaga kerja dalam negeri.
3.       Globalisasi Investasi
A.      Sisi positif: kecondongan global terbatasnya investasi asing langsung justru memberikan kesemapatan untuk pasar modal di Indonesia, seperti Bursa Efek Jakarta untuk meningkatkan transaksinya tanpa harus bersaing dengan investor asing yang enggan berinvestasi secara langsung dengan mendirikan perusahaan sendiri.

B.      Sisi negatif: perkembangan perusahaan nasional menjadi begitu lambat karena investasinya lebih banyak melalui bursa efek daripada mendirikan perusahaan anyar.